Kadang kita memaknai ramadhan hanya sebagai ibadah kepada tuhan saja, belomba-lomba mengerjakan sesuatu yang akan mendapatkan ridho dan rahmat dari tuhan. Benar memang, kalau ramadhan adalah kesempatan kita membasuh diri dari kotoran-kotoran dunia,ramadhan memiliki makna ilahi antara hamba kepada tuhannya, namun juga ramadhan memiliki makna insani antara setiap hamba-hambanya.
Seorang ayah rela pulang lebih awal hanya untuk dapat menikmati hidangan berbuka dengan keluarganya dirumah, seorang perantau rela menyeberangi pulau dan lautan hanya untuk dapat berkumpul bersama keluarganya dikampung halamannya. Kebersamaan , menurut saya inilah salah satu spirit yang terkandung dalam ramadhan, bukan tentang apa yang akan dihidangkan dan disantap saat berbuka ataupun sahur, bukan tentang mendapat dan memakai pakaian-pakaian baru saat ramadhan tiba. Namun hangatnya dapat berkumpul bersama dengan keluarga, indahnya sebuah kebersamaan yang terjalin walau mereka hanya dapat menyantap hidangan yang seadanya.
Mungkin saat ini kita belum dapat merasakan indahnya hal tersebut,belum dapat menghargai makna yang dalam dari sebuah kebersamaan keluarga. Namun, ketika salah satu kursi terlihat kosong tidak ada yang menempati pada saat berbuka, maka rasa penyesalan dan kehilangan yang mendalam akan sangat terasa. Menyesal saat ramadhan yang telah lalu kita tidak sempat menyapa dan mengutarakan betapa bahagianya dapat bersama dia walau dalam keadaan yang sulit, dan kehilangan saat mengingat dia tidak lagi dapat berkumpul bersama menikmati hidangan berbuka. Bahkan hanya dengan menatap kursi kosong tersebut tanpa sadar air mata akan menetes jatuh, jatuh saat mengingat apa yang telah kita lalui begitu saja tanpa dapat merasakan dan memaknai arti kebersamaan keluarga saat masa itu.
Mulailah menghargai apa yang kalian miliki saat ini,cintai mereka, sayangi mereka, jaga mereka dan berikan yang terbaik kepada mereka. Karena kita tidak akan pernah tahu hari esok apakah mereka masih dapat memberikan senyuman dan keceriaan kepada kita.
Akan tiba saat dimana kalian sampai pada satu ramadhan dan salah satu dari mereka tidak lagi dapat bersama kalian. Jadi mulai saat ini sadari keberadaan mereka syukuri kalau kalian masih bisa bersamanya dan jangan sungkan untuk mengatakan betapa bahagianya ramadhan saya saat melaluinya bersama kalian . :)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtLwJf1WBTnfXGlhbBECu4itBsfSEgIPY5ivmUfzta0YlgkqwwCrY9m8r7gaFKrxxYmDRkrln7v09cLjtliFfXtAmIMcle9Y5Gcvhjlc5WfDJJd9vcJLTzvqaCpzgJw6I4_3-3Pn3W-uw/s1600/family.png)
Mungkin saat ini kita belum dapat merasakan indahnya hal tersebut,belum dapat menghargai makna yang dalam dari sebuah kebersamaan keluarga. Namun, ketika salah satu kursi terlihat kosong tidak ada yang menempati pada saat berbuka, maka rasa penyesalan dan kehilangan yang mendalam akan sangat terasa. Menyesal saat ramadhan yang telah lalu kita tidak sempat menyapa dan mengutarakan betapa bahagianya dapat bersama dia walau dalam keadaan yang sulit, dan kehilangan saat mengingat dia tidak lagi dapat berkumpul bersama menikmati hidangan berbuka. Bahkan hanya dengan menatap kursi kosong tersebut tanpa sadar air mata akan menetes jatuh, jatuh saat mengingat apa yang telah kita lalui begitu saja tanpa dapat merasakan dan memaknai arti kebersamaan keluarga saat masa itu.
Mulailah menghargai apa yang kalian miliki saat ini,cintai mereka, sayangi mereka, jaga mereka dan berikan yang terbaik kepada mereka. Karena kita tidak akan pernah tahu hari esok apakah mereka masih dapat memberikan senyuman dan keceriaan kepada kita.
Akan tiba saat dimana kalian sampai pada satu ramadhan dan salah satu dari mereka tidak lagi dapat bersama kalian. Jadi mulai saat ini sadari keberadaan mereka syukuri kalau kalian masih bisa bersamanya dan jangan sungkan untuk mengatakan betapa bahagianya ramadhan saya saat melaluinya bersama kalian . :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar