Jumat, 08 Agustus 2014

SI BAPAK

Hari ini saat aku sedang duduk sendirian dipelataran rumah, terlihat ada seorang bapak yang berjualan balon memarkirkan sepedanya didekat rumah aku. Beliau meliat-liat rumah ku, saat beliau meliat ku beliau menyapa aku "De.. ada kontrakan yang kosong gak ?", memang rumah aku terlihat seperti tiga buah rumah kontrakan yang jadi satu dan aku tinggal sendirian dirumah paling ujung. Belum sempat menjawab pertanyaannya, beliau datang menghampiri aku lalu aku pun berkata "memang nyari kontrakan ya pak?,kata sang bapak iya de' aku mau nyari kontrakan soalnya anak saya mau kuliah di sini dan saya mau nyari kontrakan yang dekat dengan kampusnya". "Memang anak bapak sekarang tinggal dimana pak? , sang bapak menjawab anak saya tinggal dikampung sama kakaknya,tapi kakaknya sudah berumah tangga dan mau ikut pergi bersama suaminya ".

Sebenarnya aku gak mau banyak tanya-tanya tentang kehidupan beliau, tapi si bapak ini sangat antusias bercerita kan gak enak juga kalau aku diam aja. Saat aku mau nyambung omongan ,si bapak malah ngomong lagi "Bapak sebenarnya juga susah hidup di Banjarmasin sini, kamu liat sendiri kan bapak cuma jualan balon dan pastinya buat biayain anak sekolah pasti susah. tapi bapak mau anak bapak suatu saat jadi orang dan gak seperti bapaknya". Lalu aku bertanya kepada si bapak "bapak disini tinggal sama istri ya?si bapak menjawab, bapak sendiri hidup disini, istri bapak sudah meninggal. Lalu aku tanya lagi, "kenapa bapak lebih milih tinggal disini,kenapa gak tinggal di kampung sama anak-anak bapak?" si bapak cuma diam dalam pikirku aku mungkin salah bicara, lalu si bapak menjawab "bapak mau dia disana hidup mandiri dan kuat dalam menjalani hidup". Dalam pikir ku niat bapak ini memang bagus, tapi kenapa harus meninggalkan anak-anaknya disana kan bisa kerja disana dan hidup sama anak-anaknya. Apa jalan pikir seorang bapak serumit ini ya? tapi yang aku bisa pahami seorang bapak pasti memberikan yang terbaik untuk keluarganya dan melakukan apa saja demi mereka.

Setelah bercakap-cakap aku gak berani tanya macam-macam lagi ,takut beliau tersinggung. Dan aku menyarankan beliau untuk menemui bibi aku yang siapa tau mau ngasih izin rumah yang kosong buat dikontrakin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar